ENEWSINDONESIA.COM, SULBAR – Setelah melakukan aksi Demonstrasi di Kabupaten Majene beberapa hari yang lalu tepatnya di kantor Departemen Agama (Depag) Kabupaten Majene, kini gabungan beberapa organisasi mahasiswa kembali menggelar aksi demonstrasi di depan kantor wilayah Departemen Agama Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (17/3/2022).
Para pengunjuk rasa berkumpul di lapangan Ahmad Kirang, Mamuju. Gabungan organisasi tersebut diantaranya adalah: PMII komisariat Unsulbar, IPMAPUS cabang Majene, HMI MPO cabang Mamuju, HMI persiapan cabang Mateng, dan GMNI cabang Mamuju.
Mereka menggelar unjuk rasa dengan cara berorasi secara bergantian di depan kantor Depag wilayah Mamuju, Sulbar.
Dalam orasinya, pengunjuk rasa kembali meminta presiden agar mencopot menteri agama, Gus Yaqut atas ucapan yang dinilai mahasiswa tidak pantas, tentang kebisingan toa mesjid kemudian kemenag adalah hadiah untuk NU.
Kordinator aksi, Ryan dengan suara lantang dan keras menyampaikan orasinya menjelaskan bahwa Menag tidak bisa memberi contoh yang baik.
“Seorang menteri agama tidak mencerminkan contoh yang baik atas apa yang menjadi ucapannya. Itu sangat menyinggung hati umat Islam, oleh karena itu satu kata, copot menteri agama,” ucap Ryan dengan mike pengeras suara.
Aksi sedikit memanas diakibatkan para pengunjuk rasa menilai adanya oknum Kemenag meremehkan dengan mimik muka dan senyum jahat setiap mahasiwa berorasi. sehingga salah satu mahasiswa menegur oknum pegawai tersebut. akibatnya terjadi kesalah pahaman.
Aparat dari Polres Mamuju dengan sigap langsung ke tengah melerai untuk mencegah hal – hal yang tidak diinginkan, sehingga terjadilah saling dorong antara polisi dan mahasiswa.
Tak berselang lama, perwakilan kepala kantor wilayah Depag Mamuju Sulbar, Misbahuddin datang menemui para mahasiswa untuk mendengarkan apa yang menjadi tuntutan mereka.
“Kami mengapresiasi atas apa yang menjadi kemarahan adik – adik mahasiswa, tetapi kami tidak punya hak dan kewenangan untuk memecat menteri agama,” terang Misbahuddin saat menyampaikan komentarnya kepada para pendemo.
