Walikota Makassar: Ada Akar Persolan Mendalam Pada Konflik di Kandea

Foto: Walikota Makassar Munafri Arifuddin, Kapolrestabes Kombes Arya Perdana dan Dandim 1408 Kolonel Infanteri Franki Susanto. (Dok. Angki)

ENews, Makassar •• Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin didampingi Kapolrestabes Makassar Kombes Polisi Arya Perdana dan Dandim 1408/Makassar Kolonel Infanteri Franki Susanto turun langsung ke lokasi bentrokan antar warga di Jalan Kandea 3, Kelurahan Bunga Eja, Kecamatan Tallo, Makassar, Selasa 23 September 2025 untuk melakukan mediasi.

Dengan mengenakan pakaian seragam dinas Pemkot Makasaar, Munafri disambut dengan antusias oleh warga setempat.



Warga berharap, Walikota dapat memberikan solusi dan mendamaikan kedua kelompok agar peristiwa tawuran ini tidak terulang lagi.

Usai bersalaman dan berbincang dengan warga terkait kondisi kejadian, Walikota yang akrap disapa Appi ini melihat langsung kondisi rumah warga yang menjadi korban kebakaran akibat perang kelompok.

Di depan awak media, Wali Kota Munafri menyampaikan keprihatinan atas kejadian tawuran ini yang sangat merugikan semua masyarakat yang berada di lokasi.

Menurut Appi, konflik di Kandea bukan sekadar soal anak muda tawuran, ada akar persoalan mendalam mulai dari ketidakadilan sosial, sempitnya ruang hidup di kawasan padat, hingga lemahnya kontrol aparat di lapangan.

“Selama akar masalah ini tidak dibongkar, perang kelompok hanya akan terus menjadi siklus kekerasan yang merugikan masyarakat,” tuturnya.

Walikota juga mengimbau kepada orang tua agar melarang anaknya untuk ikut dalam aksi tawuran.

“Kami berusaha menjaga keamanan warga dan meminta kepada semua elemen bergerak, harus turun ke bawah dan bekerja maksimal, untuk bersama-sama mencari solusi agar perang antar kelompok ini dapat kondusif dan tidak ada lagi peperangan,” imbaunya.

Meski tidak ada korban jiwa, Appi akan memastikan penyaluran bantuan darurat bagi warga yang rumahnya terbakar, termasuk pendirian posko sementara untuk menampung korban,
dan memastikan akan berkoordinasi dengan kepolisian, TNI, dan Satpol PP untuk mendirikan posko penjagaan bersama di titik-titik rawan, sebagai langkah pengendalian kamtibmas.

Jurnalis: Angki Perdana