Enewsindonesia.com — Selasa, 20 Oktober 2020 di jam 6 sore puluhan rumah warga Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara mengalami kerusakan parah akibat dari ulah putting beliung. Salah satunya terjadi di Jl Perjuangan Raya. Banyak atap rumah warga terbawa angina puting beliung hingga terbang melayang di angkasa.
Disamping itu, beberapa barang milik warga juga terlihat hancur seperti lemari es. Semuanya dikarenakan oleh hempasan dari angin puting beliung yang berlangsung dengan cepat. Rusmida Tambunan, Ketua RT 17 RW 07 Tugu Selatan, mengatakan bahwa kejadian angin puting beliung tersebut terjadi di jam 6 sore. Itupun diikuti dengan suara angina kencang gemuruh.
“Kebetulan saya lagi keluar mau cari tukang urut, anak saya lagi sakit. Itu habis hujan, tiba-tiba angin sudah putar-putar begini,” kata Rusmida Tambunan, Rabu (21/2020) dalam wartakota.
Menurutnya, kejadian angin puting beliung tersebut berlangsung selama 15 menit hingga akhirnya berhenti. Akibatnya banyak atap rumah warga, termasuk atap rumah Rusmida Tambunan juga hancur beterbangan di langit.
“Saya berhenti karena ngelihat tiba-tiba di depan saya sudah ada atap seng terbang saya nggak tahu dari mana itu. Pas saya pulang ke rumah ternyata rumah saya juga kena,” tambahnya.
Sementara itu dari pihak Ketua RW 07 Kelurahan Tugu Selatan, yaitu Suaib juga menambahkan bahwa setidaknya ada 30 rumah warga mengalami kerusakan akibat musibah tersebut. Dari 30 rumah tersebut, 15 di antaranya mengalami kerusakan yang sangat parah.
“Kurang lebih 30-an rumah yang memang perlu perhatian khusus,” tambah Suaib.
Jadi totalnya kerusakan akibat angin puting beliung menimpa 30 rumah warga. Untuk kerusakan yang paling parah terjadi di area RT 17, RT 18, dan RT 19.
“Ini karena anginnya dari arah timur ke utara, jadi tidak keseluruhan RT terkena. Hanya ada tujuh RT yang terkena musibah ini,” sambung Suaib saat diwawancara.
Melihat hal tersebut, tentunya hal ini butuh perhatian khusus dari pemerintah agar warga setempat merasa terbantu di tengah kerusakan tersebut.