ENEWS MALUKU – Baru-baru ini warga Maluku dicemaskan dengan isu yang beredar di sosial media akan terjadinya gempa bumi dan tsunami di laut Banda.
Isu yang meresahkan ini langsung ditanggapi Stasiun Geofisika Ambon dengan mengeluarkan Press Release No. GF.00.00/002/KAAI/I/2023 pada Rabu, (12/1/2022).
Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Djati Cipto Kuncoro menyatakan 5 (lima) poin penting, pertama, bahwa informasi tersebut tidak benar, dan pihaknya tidak pernah menyebarluaskan informasi tersebut.
Berikut isi pernyataan pihak BMKG;
1. Berita tersebut tidak benar dan BMKG tidak perna menyampaikan serta menyebarluaskan informasi tersebut;
2. Peristiwa tsunami dan longsoran bawa laut merupakan dampak bahaya ikutan dari gempa bumi;
3. Perlu diketahui bahwa sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi dengan tepat, kapan, dimana, dan berapa kekuatan gempa bumi yang akan terjadi;
4. Hasil monitoring BMKG hari rabu, 11 Januari 2023, pukul 11.00 WIT telah terjadi gempa bumi susulan sebanyak 19 kali dengan kekuatan gempa susulan terkecil 3.7 dan gempa susulan terbesar 5.7;
5. BMKG terus melakukan monitoring dan selalu mengupdate perkembangan gempa-gempa susulan dan menginformasikan kepada masyarakat.
Selain itu, BMKG juga menambahkan tiga poin himbauan kepada masyarakat.
1. Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
2. Masyarakat agar menghindar dari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada rusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
3. Masyarakat diharapkan untuk mengikuti perkembangan informasi resmi kebencanaan yang dikeluarkan BMKG, BPBD, TNI/ Polri dan aparat pemerintah setempat.
Jurnalis: Ikbal Tehuayo
