banner 728x250

Philips Fransiskus Sebut Media di Sikka Nol dan Tidak Berkualitas

Ilustrasi mengumpat. (Ist)

ENEWSINDONESIA.COM, SIKKA – Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Kabupaten Sikka, Philips Fransiskus menganggap media di Kabupaten Sikka, Nol dan tidak berkualitas.

Pernyataan itu disampaikan di sela-sela aktifitas wawancara oleh 4 wartawan dari media Timex, lenterapos dan Floresku bersama ketua DPRD Sikka, Donatus David, di ruang kerjanya terkait penyerahan dokumen Pansus Perumda Wairpuan ke Kejaksasaan Negeri Sikka, Jumat (27/1).



Wartawan Timex, Karel Pandu yang hadir disaat wawancara, dikonfirmasi Enewsindonesia.com, Jumat (3/2/2023), menjelaskan, celetukan Philips itu disampaikan di sela-sela penjelasan Donatus David terkait dengan penyerahan dokumen hasil Pansus tersebut.

Menurut Karel, Philips yang saat itu duduk di dalam ruangan Ketua DPRD, Donatus David bersama anggota DPRD Sikka dari Fraksi PKB, Simon Subandi dan anggota DPRD Sikka dari Fraksi Hanura langsung menyeletuk dengan kalimat, “Semua menjadi telanjang, tetapi yang tugas mewartakan itu ada di mana?” Ujar Karel menirukan apa yang diucapkan Philips.

Karel mengaku, ia tidak tahu apa maksud arah dan tujuan pernyataan Philips tersebut, namun pernyataan Philip itu langsung ditimpali Donatus David dengan menyinggung topik Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara DPRD Sikka dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sikka beberapa hari sebelumnya yang membahas soal rekrutmen P3K Nakes.

David menyampaikan kalau sebelumnya ia sudah menghubungi salah seorang wartawan Kumparan Mario Sina untuk menanyakan berita terkait RDP

Karel menambahkan, usai David mengutarakan hal itu, Philips kembali menimpali bahwa di matanya nol terhadap media di Sikka.

Masih kata Karel, Philips kemudian kembali menimpali bahwa menurutnya media hanya menuliskan satu lembaga dengan mengambil satu kejadian, lalu membuat generalisasi. Philips bahkan secara tegas menantang untuk kelas media di Sikka.

“Jadi, bagaimana media hanya menulis satu lembaga dengan mengambil satu kejadian lalu membuat generalisasi. Saya berani tantang untuk kelas media di Sikka, saya tantang saya tidak lari,” ucap Karel menirukan.

Atas penyampaian Philips tersebut, wartawan lenterapos.id, Vianey Tinton, yang saat spontan menjawab bahwa hal itu akan menjadi bahan refleksi bagi media.

“Ini sebagai bahan refleksi untuk kami,” ujar Tinton datar sembari hendak meneruskan mewawancarai Donatus David.

Namun lanjut Karel, lagi lagi Philips menimpali bahwa dirinya siap menghadapi siapapun. “Kalau untuk saya tidak lari, kalau anda siapa saya siapa? saya tidak lari, karena saya orang yang siap menghadapi siapapun dengan semua data, coba hari ini di buka ini menyangkut dengan ini (data) anda mau berani buka? jujur dong! Di mana anda?” Ini nol ini, yang soal ini,” ucap Karel menirukan.

Atas pernyataan Philips itu, Vianey Tinton pun langsung menimpali bahwa kalau soal terkait rekrutmen Nakes, media sudah menulis. Namun terkait RDP bersama BKD, Vianey Tinton mengatakan kalau dirinya tidak hadir.

Masih kata Karel, Anggota DPRD Sikka dari partai Hanura Wenseslaus Wege pun langsung menimpali bahwa kalau tanpa DPRD, maka persoalan rekrutmen P3K Guru dan Nakes tidak akan mungkin selesai.

“Kalau tanpa DPRD persoalan guru dan Nakes tidak akan mungkin selesai,” ujar Karel menirukan.

Wawancara yang kemudian berjalan tidak kondusif itu berlanjut pada perdebatan antara Philips dan Karel Pandu sebagai wartawan Timex.

Dimana, Karel Pandu secara spontan merespon anggapan Philips yang saat itu mengatakan bahwa kualitas media di Sikka sangat rendah, sama dengan sampah bahkan lebih rendah dari sampah, sama dengan tai sapi bahkan lebih buruk dari itu.

Menurut Karel, ungkapan itu tidak benar, karena media di Sikka juga mepunyai kontribusi bagi pembangunan di Sikka.

“Itu pernyataan terlalu kerdil. Tidak bisa begitu, media juga punya kontribusi bagi pembangunan daerah ini. Bahwa berita ditulis atau tidak, berita naik atau tidak itu urusan media itu sendiri. Memang wartawan dibayar oleh pemerintah atau daerah ini. Wartawan yang menjalankan tugasnya hanya taat atas pimpinannya,” tegas Karel.

Atas jawaban Karel ini, Philips pun berang dan mengancam bahwa Karel belum tahu siapa dirinanya (Philips red).

“Karel kau belum tahu saya, dengan orang lain kau boleh lakukan itu tetapi dengan saya jangan,” tegas Philips.

Faidin



banner 728x250

banner 728x250

banner 728x250

banner 728x250

 banner 728x250

   
Editor: Abdul Muhaimin
banner 728x250

banner 728x250

banner 728x250

Tinggalkan Balasan