Jika alasan terduga pelaku ingin membeli rokok dan membayar utang, Dari mana asal parang yang digunakan Kaharman untuk menghabisi nyawa Dahliah?
ENEWS BONE •• Kaharman alias Asho terduga pelaku pembunuh Hj Dahliah (63) berhasil diringkus tim Unit Reskrim Polres Bone yang diback up Resmob Polda Sulsel dipimpin Kanit Resmob, Kompol Benny Pornika didampingi Panit I Iptu Sunardi sekira pukul 11.00 Wita, Rabu (15/11/2023) malam tadi.
Hal itu dibenarkan Kanit Resmob Polda Sulsel, Kompol Benny Pornika. Benny menyebut terduga pelaku ini tak berjalan mulus lantaran pelaku mencoba melarikan diri saat proses pengembangan barang bukti berlangsung.
Meski upaya persuasif dilakukan aparat kepolisian dengan melepaskan tiga kali tembakan ke udara tak membuat pelaku mengurungkan niatnya menghentikan langkah kakinya.
“Upaya persuasif dengan melepaskan tiga kali tembakan ke udara kami lakukan. Namun pelaku mengabaikannya dengan terpaksa kami mengambil tindakan tegas dengan melepaskan tembakan secara terukur dan mengenai pada kakinya seketika itu pelaku tumbang, selanjutnya pelaku dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tentiawaru, Kabupaten Bone untuk mendapat perawatan medis,” kata Benny melalui keterangan tertulisnya, Kamis (16/11/2023).
Dipaparkan Benny, dari hasil interogasi sementara menurut pelaku jika berawal saat dirinya membeli rokok dirumah korban sembari mencari anak korban untuk membayar utang. Namun anak korban tidak berada di tempat
“Jadi saat pelaku membeli rokok dirumah korban, pelaku mencari anak korban untuk membayar utang. Namun anak korban tidak dirumah. Korban kata pelaku melontarkan nada kasar yang membuat pelaku tersinggung, sehingga pelaku mengancam korban dengan sebilah parang. Korban pun berlari ke ruang dapur, pelaku mendapati korban seketika itu pelaku langsung mengayunkan parang digenggamnya itu ke arah korban. Dan korban menangkis nya hingga mengakibatkan tiga jari korban terputus,” jelas Kompol Benny menirukan keterangan pelaku. Benny menambahkan.
“Tidak sampai disitu sambungnya, lagi lagi pelaku mengayunkan parang digenggamnya itu ke tubuh korban dan mengenai bagian pundak dan leher korban seketika itu korban terkapar dalam kondisi berlumuran darah. Jadi motif kasus ini adalah dendam,” kata Kompol Benny menirukan lagi pengakuan pelaku.
Dari kejadian itu sambung Kompol Benny lagi, pihak keluarga korban melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Bone, selanjutnya Polres Bones berkoordinasi ke pihaknya untuk dibackup menyelidiki pelaku. Alhasil, proses penyelidikan pun berbuah hasil.
Tim Opsnal Resmob Polda Sulsel dipimpin, Iptu Sunardi bersama Opsnal Resmob Polres Bone dipimpin Aiptu Tahir mendapat informasi keberadaan diduga pelaku yang tengah berada di tempat kerjanya di Jalan Ahmad Yani , Kecamantan Tanete Riattang, Kabupaten Bone.
“Sepekan dilakukan penyelidikan terhadap pelaku. Dan Alhasil kebedaraan pelaku berhasil teridentifikasi tengah berada di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone. Tanpa menunggu lama tim gabungan langsung ke lokasi tersebut. Pelaku pun berhasil tertangkap. Hanya saja saat dilakukan pengembangan barang bukti, pelaku mencoba melarikan diri meski upaya persuasif dilakukan tak membuat niat pelaku menghentikan langkah kakinya dengan terpaksa kami hentikan langkah kakinya dengan melepaskan tembakan mengenai kakinya,” jelas Kompol Benny.
Dari penangkapan pelaku tambah Kompol Benny Pornika, turut diamankan sejumlah barang bukti berupa 1 unit sepeda motor merek Yamaha Mio S warna biru hitam yang digunakan pada saat beraksi, 4 buah gelang emas, 1 buah tas loreng yang digunakan saat beraksi satu helai celana loreng yang dikenakan, satu helai baju warna hitam yang dikenakan, satu buah dompet beserta kartu, satu buah helm yang digunakan, dan satu unit ponsel merk Oppo.
“Untuk proses hukum terhadap pelaku ditangani Polres Bone. Kini Pelaku dan barang buktinya sudah diamankan Polres Bone untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” pungkasnya.
Lantas, jika alasan terduga pelaku ingin membeli rokok dan membayar utang, Dari mana asal parang yang digunakan Kaharman untuk menghabisi nyawa Dahliah?
Dari informasi yang dihimpun, Dahliah dan anaknya mempunyai usaha peminjama uang. Sementara, selain bertugas di Satpol PP, dalam keseharian Kaharman, juga merupakan pedagang tahu di Pasar Pagi, Kota Watampone.
“Jadi pagi-pagi itu dia menjual tahu di Pasar Pagi. Terduga pelaku ini memang punya utang ke anak perempuan korban Hj Dahliah sekitar satu jutaan,” kata salah seorang rekan Kaharman kepada Enewsindonesia.com.
“Biasanya, tiap pagi anak perempuan korban (Dahliah. Red) sering terlihat di Pasar Pagi. Mungkin menagih utang,” lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, Dahliah ditemukan meninggal dunia dalam keadaan mengenaskan dengan jari tangan sebelah kanan terputus dan beberapa luka di badan bekas sayatan benda tajam pada Jumat (10/11/2023) lalu.
Dari keterangan anak lelaki korban bernama Haedar, saat kejadian dirinya ingin masuk ke rumah untuk minum.
“Saat di dalam saya tiba-tiba melihat orang tidak dikenal dengan parang terhunus. Pelaku mengejar saya juga tapi tersandung di dos air minum, lalu kabur. Saya sempat meminta tolong namun keadaan jalan masih sepi,” ungkap Hedar kepada Enewsindonesia.com. (Lee)