ENEWSINDONESIA.COM, MAKASSAR – Kesatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia Bone (Kepmi Bone) DPK Latenriruwa UIN Alauddin Makassar sukses menggelar kegiatan seminar kebudayaan yang berlangsung di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar, Jumat (02/12/2022).
Kegiatan ini bertemakan “Koeksistensi Budaya Lokal di Era Digital” dengan menghadirkan tiga pemateri yang mencakup tiga tinjauan pembahasan, yaitu tinjauan tentang agama, pendidikan dan budaya.
Muh. Awaluddin, Ketua Umum Kepmi Bone DPK Latenriruwa UIN Alauddin Makassar, mengungkapkan bahwa sebagai mahasiswa khususnya Mahasiswa Bone, perlu mengetahui budaya karena budaya ini merupakan suatu warisan leluhur yang mempunyai nilai luhur dan kearifan lokal sebagai warisan secara turun temurun, sehingga generasi muda bertanggung jawab untuk melestarikan dan mempertahankannya.
“Generasi saat ini harus melestarikan budaya leluhur, supaya mereka tidak melupakan nilai-nilai kearifan lokal serta sejarah. Saat ini, kita lihat di tengah masyarakat banyak gempuran perkembangan digitalisasi berefek positif dan negatif ke seluruh sektor kehidupan termasuk budaya, seperti perkembangan media sosial (medsos) yang berdampak kepada budaya lokal akibat masuknya budaya luar,” terangnya.
Ia menganalisa bahwa akibat lunturnya budaya tersebut, secara perlahan bisa mempengaruhi sistem nilai yang menyebabkan krisis identitas dan moralitas di kalangan generasi muda dan semua lapisan masyarakat.
“Manakala, generasi penerus tidak ada niat ingin memiliki dan mempertahankan budaya leluhur yang diajarkan nenek moyang, tentu saja pengaruh perkembangan teknologi yang membawa budaya bertentangan dengan budaya lokal bisa menghilangkan dan menyesatkan jati diri. Maka, kegiatan seminar ini adalah suatu bentuk mempertahankan dan melindungi eksistensi suatu kebudayaan, sekaligus memperkenalkan kepada generasi penerus di era teknologi saat ini,” pungkasnya.
Diketahui, yang menjadi pemateri dalam kegiatan seminar ini adalah Dr. Santri Sahar., M.Si (Dosen Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik UIN Alauddin Makassar), Muhammad Asriady, S.Hd. M. Th.I (Dosen Institut Paradigma Indonesia) dan Askar Nur, S.Hum (Penulis Buku Bangku Depan).