ENEWS, SINJAI 》Lantai jembatan di Desa Bua, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan kembali bolong. Kali ini, letak titik lubang baru itu muncul tepat di tengah jembatan dengan diameter 30 sentimeter dan terlihat penampakan rangka besinya.
Meski sempat diperbaiki Dinas PUPR Provinsi Sulsel di beberapa titik lantai jembatan Bua beberapa waktu lalu, kemunculan lantai bolong menandakan jembatan yang sudah berumur puluhan tahun itu sepatutnya segera diperbaiki.
Keselamatan dan risiko pengendara menjadi alasan serta akses jalan masyarakat tentunya jadi skala prioritas pemerintah Provinsi Sulsel untuk melakukan pembangunan Jembatan Bua.
Salah satu warga, Desa Bua, Kecamatan Tellulimpoe, Lukman Mallongi merasa prihatin melihat kondisi lantai jembatan Bua, akses jalan yang sering dilalui masyarakat Sinjai ke Bulukumba tiba-tiba kembali bolong.
“Ini menandakan Jembatan Bua harus segera diperbaiki dan dibangun baru karena usia yang sudah hampir berumur 20 tahun,” ujarnya kepada Enewsindonesia, Senin (19/5/2025).
Meski beberapa titik sebelumnya dilakukan tambal sulam oleh pihak PUPR Sulsel katanya, namun cara tersebut tidak menjamin akan kualitas jembatan Bua yang sudah berumur tua itu.
“Seharusnya segera diperbaiki oleh Pemprov Sulsel bukan tambal sulam, takutnya menjadi ladang korupsi karena dikerja sedikit namun anggarnya banyak,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Lukman juga mengkritik fungsi dan kerja-kerja Legislator Provinsi Sulsel Daerah Pemilihan V (Sinjai-Bulukumba) yang tak memiliki taring untuk memperjuangkan pembangunan jembatan Bua yang dimana Sinjai merupakan lumbung suara di Pileg 2024 lalu.
“Para wakil rakyat Dapil V dan untuk Legislator Heriwawan, Mizar Roem dan Fauzan harus cekatan dan berjuang agar jembatan yang biasa dilaluinya untuk segera mendapat perhatian dari Pemerintah, kalo tidak bisa sekarang setidaknya dijanjilah,” tegasnya.
Lukman juga mengingatkan untuk para Wakil rakyat di Dapil V berjuang menyampaikan aspirasi masyarakat Sinjai agar jembatan Bua mendapatkan perhatian serius dan menjadi skala prioritas Pemerintah.
“Perwakilan rakyat di provinsi dari Sinjai sudah seharusnya menjadi tugas dan PR agar jembatan yang merupakan salah satu akses yang paling banyak dilalui masyarakat tujuan ke daerah Bulukumba dan sebaliknya wajib segera diperbaiki,” pungkasnya.
Untuk diketahui, jembatan yang terletak di Desa Bua, Kecamatan Tellulimpoe yang dibangun tahun 2006 lalu, merupakan akses warga menuju daerah Bulukumba dengan jarak waktu tempuh singkat. Tidak bisa berpapasan Jembatan Bua hanya bisa dilalui oleh satu kendaraan roda empat.
(Asrianto)

									





