ENEWSINDONESIA.COM, BONE – Ipda Saenal dalam pesakitan, Kasus dugaan pemalsuan data pernikahan demi memuluskan jalannya menikahi seorang janda telah P-21. Saat ini, Ipda Saenal yang bertugas di Polres Palu, Sulawesi Tengah ini mendekam di tahanan kejaksaan Kejari Bone, Sulawesi Selatan.
Dengan ditahannya Ipda Saenal, istri sah Ipda Saenal yang bernama Rita Tupa muncul ke publik dan melaporkan istri siri suaminya (Surianti) yang melaporkan suaminya.
Tak jauh beda, Rita Tupa melaporkan Surianti dengan kasus yang sama yaitu dugaan pemalsuan data.
“Kami melaporkan SR (Surianti) dengan dugaan pemalsuan data N1, N2, N3, N4,” kata Rita dihadapan awak media, di Mapolres Bone, Ahad (23/7/2023).
“Saya di 2016 itu saya lihat perempuan nelpon-nelpon dan Wa terus di hp bapak (Ipda Saenal), saya angkat, dia (penelpon) matikan. Saya buka WA, ada WA di situ yang tidak terlalu bagus yang jorok menurut saya. Jadi saya (berinisiatif) telpon itu perempuan, saya bilang ‘jangan berWA sama suami saya, saya tidak suka’. Dia mengaku temannya bapak, tapi hal itu tidak pernah saya sampaikan ke bapak, saya diamkan saja,” lanjutnya.
Baca Juga: https://enewsindonesia.com/kuasa-hukum-sr-angkat-bicara-mencoreng-institusi-polri/
Sementara, Surianti selaku pelapor Ipda Saenal membantah pernyataan Rita Tupa tersebut.
“Saya tidak pernah sama sekali mengirim foto jorok. Itu tidak benar, kalau dia bilang begitu, silakan buktikan,” bantah Surianti.
Terkait laporan Rita, ia menduga itu merupakan bentuk perlawanan Ipda Senal untuk meringankan hukumannya.
“Ipda Saenal sudah mengakui pemalsuan data itu depan penyidik saat gelar perkara. Dia mengatakan yang dia lakukan semua demi cinta, dia terlanjur cinta,” sebutnya.
Berita Lainnya: https://enewsindonesia.com/kabar-terkini-kasus-dugaan-pencabulan-di-mare-bone/
Terkait penandatanganan berkas N1, N2, N3 dan N4, pak Lurah selaku yang berwenang mengelurakan itu sudah memberikan kesaksian di kepolisian.
“Pak Lurah menyebut depan penyidik bahwa pak Saenal pernah datang kekelurahan, dia jemput saya jam 11.00 Wita, pak Saenal sendiri membawa akta cerainya dan KTPnya sendiri. Identitas orang tuanya mana saya tahu kalau saya yang buat. Pak lurah juga tidak mau tanda tangan kalau kedua mempelai tidak ada,” urainya.
“Intinya, pernyataan Rita tersebut bohong. Saya duga pak Saenal telah memberitahu Rita hal-hal bohong. Saya siap saling membuka bukti,” tambahnya. (Am)