Syekh Sohaib Abu Yahya: Indonesia Paling Peduli Palestina Lebih dari Negara Arab Lainnya

Foto: Syekh Sohaib Abu Yahya saat menyampaikan tausiyahnya. (Dok. Ikbal)

ENEWSINDONESIA.COM, MAKASSAR ▪︎ Seratus lima hari sejak 7 Oktober 2023, keadaan Palestina semakin memprihatinkan, perang yang dilancarkan Zionis Israel kini menelan korban mencapai 30 ribu jiwa warga Palestina.

Dalam upaya membela Palestina, Syekh Sohaib Abu Yahya, salah seorang anggota Asosiasi Ulama Palestina se-Asia Tenggara sekaligus Imam dan Khatib di Palestina ini melakukan safari dakwah bela Palestina di Masjid Al-Fatah Hertasning, Kota Makassar, Sulawesi Selatan selesai Sholat magrib, Sabtu (20/1/2024) sekira pukul 18.36 WITA.

banner 728x250

 


 

Syekh Sohaib mengawali tausiyahnya dengan mengucapkan terimakasih kepada segenap pengurus Masjid Al-Fatah dan seluruh warga Indonesia yang telah berpartisipasi aktif terhadap perang yang ada di Palestina.

“Indonesia menjadi viral di seluruh dunia karena telah mengambil keputusan untuk melaporkan kepada pengadilan internasional bahwa penjajahan yang ada di Palestina merupakan penjajahan yang ilegal, selama 70 tahun lebih Palestina masih dijajah dan harus dihentikan,” jelasnya.

Ia menilai ini bukan perang, karena perang ada akhlak dan etika perang. Menurutnya, tidak ada perang yang tercatat dalam 100 hari memakan korban sebanyak 30 ribu jiwa selain yang terjadi di Palestina, ia melihat ini merupakan musibah yang paling besar.

“Sejarah sedang mencatat, siapa yang munafik, siapa yang takut, siapa yang benar dan siapa yang mengambil keputusan terbaik di zaman ini,” kata dia.

“Indonesia merupakan mitra jihad dan perjuangan. Indonesia adalah negara yang paling peduli terhadap orang Palestina bahkan lebih dari orang Arab, ini dikarenakan Indonesia juga perna mengalami dan merasakan bagaimana sakitnya dijajah selama 350 tahun sementara Palestina baru 75 tahun,” tambahnya.

Menurutnya, orang Palestina berkeyakinan, kalau negara-negara yang pernah dijajah bisa merdeka, maka Palestina juga bisa merdeka.

“Kalau Palestina mau merdeka maka kita harus memandang Palestina sebagai adik atau anak terkecil kita, sehingga kita akan berkorban sepenuhnya demi anak kita meski harus dengan jalan meminjam,” tegasnya.

“Hingga saat ini, pengungsi warga Palestina mencapai 2 juta jiwa dan 3000 rumah warga hancur, mereka tetap mau berjuang, meski harus dengan kelaparan dan kehujanan,” pungkasnya.

Acara ini ditutup dengan penyerahan donasi dari pengurus dan jamaah Masjid Al-Fatah yang diwakili ketu DKM Masjid Al-Fatah, H. Muhammad Natsir Barlin kepada Yayasan Cinta Bumi Al-Quds sebesar 2 juta rupiah dan diterima langsung oleh Syekh Sohaib Abu Yahya dengan penuh keikhlasan dan harap atas ridho Allah SWT semoga dapat bermanfaat bagi saudara-saudara kita di Palestina.

(Ikbal Tehuayo)