ENEWSINDONESIA.COM, MAJENE – Ratusan massa aksi dari perwakilan beberapa desa di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat menggelar aksi demonstrasi menuntut surat pernyataan Bupati Majene, Andi Ahmad Syukri Tammalele yang menyatakan Pilkades tahun 2023 ditunda. Aksi tersebut digelar di depan kantor DPRD Majene, Senin (29/5/2023).
Aksi demonstrasi yang dilaksanakan di bawah terik matahari dan pembakaran ban bekas dipimpin Kepala Desa Adolang Dua, Burhanuddin sebagai Koordinator Lapangan (Korlap).
Burhanuddin juga terlihat didampingi beberapa kepala desa dan beberapa masyarakat yang ingin agar pelaksanan Pilkades serentak tetap dilaksanakan tahun 2023.
“Kedatanga kami ingin mempertanyakan surat pernyataan yang dikeluarkan bapak bupati yang katanya Majene tidak kondusif sehingga Pilkades ditunda,” ujar Burhanuddin dalam orasinya.
Burhanuddin menyayangkan pernyataan Majene tidak kondusif edangkan pihak kepolisian sendiri menyatakan siap mengawal Pemilu termasuk Pilkades.
“Peraturan bupati jelas tertuang di Perbup No 4 Tahun 2023 tentang pelaksanan Pilkades harus dilaksanakan tahun 2023. Jadi apabila pak bupati tetap pada pendirian untuk menunda Pilkades, kita duduki kantor bupati,” tegas Burhanuddin.
“Kita jangan mau dipermainkan oleh orang-orang yang punya kepentingan, bapak bupati wajib kita hormati dan kita hargai tetapi ketika kebijakan yang di keluarkan salah maka wajib kita lawan terlebih jika itu mencederai demokrasi,” tambahnya.
Para demonstran disambut oleh Ketua DPRD Majene, Salmawati dan Wakil Ketua DPRD, Adi Ahsan.
Salmawati turut meminta Bupati Majene untuk hadir dan menemui para demonstran namun Bupati Majene berhalangan hadir.
“Kami telah meminta bupati untuk hadir namun beliau sedang ada di Kota Makassar, Sulsel,” ujarnya.
Hingga pukul 17.00 Wita massa pun membubarkan diri.
(Arfan Renaldi)