Wajo  

Tidak Ada Susu Pada Paket MBG di Wajo, Pemenuhan Gizi Dipertanyakan

Ilustrasi MBG. (Ist)

ENews, Wajo •• Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini beroperasi di kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan menuai sorotan.

Seperti diketahui, program MBG merupakan program yang lebih kepada pemenuhan gizi, maka dapat dikategorikan susu sebagai salah satu komponen utama dalam paket gizi untuk anak-anak sekolah di seluruh Indonesia.



Namun, pelaksanaan di lapangan menunjukkan adanya SPPG yang tidak mengindahkan intruksi tersebut.

Berdasarkan pengakuan beberapa siswa di SD 12 Atakkae, belum pernah terdapat adanya susu dan air mineral pada paket MBG tersebut.

“Selama ini tidak pernah ada susu yang ikut serta pada paket MBG,” ucap beberapa siswa kepada ENews Indonesia, Rabu (15/10/2025).

Pernyataan tersebut mengonfirmasi tidak siapnya SPPG dalam mendukung pemenuhan gizi terhadap siswa.

Selain itu, puluhan SPPG yang tersebar di beberapa lokasi disinyalir belum sepenuhnya memenuhi beberapa persyaratan, baik secara legalitas, fisik bangunan dan lokasi, operasional, standar keamanan pangan serta sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS).

Salah seorang staf Dinas kesehatan Kabupaten Wajo, Asni, mengakui bahwa sebagian besar SPPG MBG belum memenuhi standar kelayakan.

“Dari 11 dapur yang bisa masuk kategori layak itu ada sekitaran 3 dapur saja. Di antaranya 2 di Kelurahan Bulupabbulu Kecamatan Tempe dan 1 di Kelurahan Cina Kecamatan Pammana,” bebernya.

Saat ini untuk seluruh dapur MBG di Wajo telah diberikan rekomendasi Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) dari Dinkes.

Dinkes juga akan melakukan pemeriksaan sampel air sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan sertifikat baik itu Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), sertifikat halal, dan sertifikat untuk penggunaan air layak pakai

Selain itu, tidak terpenuhinya sejumlah persyaratan serta lalainya pengawasan. Makanan siap saji dari salah satu SPPG MBG mendapat penolakan di SD 199 Maddukkelleng, beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, terdapat pula dua murid di SD 12 Atakkae mengeluh sakit perut usai menyantap MBG dari SPPG.

Sementara Koordinator Wilayah SPPI yang berperan dalam MBG Kabupaten Wajo, Andi Nur Anaraya yang dihubungi terpisah enggan memberi penjelasan. Ia mengaku akan memberi klarifikasi nanti.

(Andi Ikbal)



 

Tinggalkan Balasan