ENEWS BONE ▪︎ Berdasarkan hasil koordinasi dengan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Kepmi Bone, IKA Kepmi Bone telah membentuk Tim Investigasi untuk melakukan penelusuran guna mengetahui sejauh mana independensi dan netralitas Bawaslu Bone dalam menangani kasus asusila yang diduga dilakukan oleh oknum Panwascam di Kecamatan Kahu.
Hal itu dibenarkan Sekretaris Jenderal IKA Kepmi Bone Hamka dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi Enews Indonesia.
“Kami telah menugaskan mahasiswa yang berdomisili di Kahu untuk menginvestigasi proses penanganan kasus ini,” katanya, Jumat 12 Juli 2024.
Hamka berharap Bawaslu Bone tetap profesional menangani kasus ini. Hasil investigasi Tim nantinya akan dikaji pihaknya.
“Bila terdapat kejanggalan tentu akan kami laporkan ke Bawaslu Sulsel, Bawaslu RI dan ke DKPP,” tegasnya.
Mewakili Kepmi Bone, Hamka mengimbau Bawaslu Bone agar menangani kasus ini secara profesional, memberi ruang bagi semua pihak yang terkait untuk menyampaikan keterangan secara gamblang dan lugas.
“Jangan ada tekanan terutama kepada korban. Biarkan korban mengeksplorasi keterangannya secara proporsional. Jangan ada diarah-arahkan, apalagi diarahkan untuk berdamai,” tukasnya.
Karena sekalipun terlapor berdamai dengan korban tambah Hamka, itu tidak serta merta menghapus pelanggaran kode etiknya.
“Insya Allah tim yang kita bentuk sudah turun untuk lakukan investigasi dan secepatnya kita akan mengevaluasi hasil investigasinya,” tandasnya. (Lee)
