ENEWS PEMILU •• Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Wajo bersama Kabid PTK dan salah seorang kepala sekolah di Maniangpajo dituding melanggar netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan melakukan kampanye salah satu pasangan calon (Paslon) yang akan bertarung di Pilkada 2024 mendatang.
Tudingan itu muncul lantaran gaya berpose Salam Satu Data yang digunakan saat berfoto memiliki kesamaan dengan Salam Pammase yang merupakan simbol Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Wajo, periode 2024-2029.
Foto itu pun beredar di media sosial hingga timbullah tudingan miring tersebut dari beberapa kalangan masyarakat Wajo.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Disdikbud Wajo, Yahya mengklarifikasi bahwa gaya berpose pada foto tersebut merupakan simbol Salam Satu Data dari Kementerian Pendidikan RI.
“Itu simbol Salam Satu Data dari Kementrian Pendidikan,” ungkap Yahya kepada Enews Indonesia melalui pesan whatsapp, Kamis (19/09/24).
Yahya menjelaskan, bahwa foto tersebut dilakukan pada saat selesai melaksanakan kegiatan sosialisasi di salah satu sekolah di Kecamatan Maniangpajo pada hari Kamis (19/09/24).
“Begini dinda, tadi sudah sosialisasi sekolah penggerak tentang perencanaan berbasis data. Kami berpose salam satu data bukan simbol yang lain,” tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid PTK Disdikbud Wajo, Najmiah yang juga ada dalam foto tersebut menjelaskan bahwa dirinya fokus dengan Salam Satu Data dan tak menyadari adanya kesamaan dengan simbol dari salah satu paslon Bupati dan Wakil Bupati Wajo.
“Iye, Salam Satu Data tadi itu dari kementerian, tidak disadari tadi, ternyata sama dengan simbol salah satu bapaslon,” ujar Najmiah.
(Andi Muhammad Ikbal)






