Bone, ENEWS  

Pihak Pabrik Gula Bone Atensi Keluhan Masyarakat Terkait Limbah yang Cemari Sungai

Foto: Hasil pengecekan PH air oleh pihak Pabrik Gula Bone (kanan) dan bukti ikan yang mati yang sempat diabadikan warga Tunreng Tellue diduga akibat limbah PGB (kiri).

ENews, Bone •• Manager Pengolahan Pabrik Gula Bone (PGB), Aris Utomo Susilo angkat bicara terkait keluhan masyarakat yang bermukim di sekitar wilayah perusahaan penghasil gula di Desa Arasoe, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone itu. Masyarakat mengeluhkan dugaan pencemaran air sungai oleh limbah PGB.

“Kami tadi pagi sudah melakukan pengecekan. Hasil pengecekan, hasil Ph Meter sudah sesuai dengan ketentuan standar 7- 8 kondisi netral,” ungkap Aris saat dikonfirmasi ENews Indonesia, Ahad (28/9/2025).

Aris menjelaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengecekan secara rutin terkait limbah PGB yang dikeluhkan warga.

“Tadi kami saksikan di lapangan, masih normal. Kami saksikan anak-anak terlihat berburu ikan. Kami akan terus melakukan pengecekan dan akan membenahi bila ada kerusakan pipa pembuangan,” ujarnya.

Sementara, Kepala Desa Tunreng Tellue, Kecamatan Sibulue Haryogis Susanto mengapresiasi langkah pihak PGB yang mengatensi keluhan masyarakat tersebut.

Meski demikian, Haryogis juga mengimbau kepada warganya terkhusus yang mempunyai tambak agar berhati-hati bila melakukan penggantian air karena khawatir limbah akan masuk ke tambak.

“Aliran sungai di wilayah kami itu pasang surut, bila air turun maka kelihatan, ikan-ikan yang mati. Bila air naik, sungai kembali bersih tapi nanti, ikan-ikan itu akan teler kembali diduga karena limbah. Itu akan berdampak ke warga kami yang mata pencahariannya di tambak,” jelas Haryogis.

“Kami juga berterima kasih kepada pihak PGB yang sudah mengatensi keluhan warga kami ini, semoga ada pembenahan untuk kemaslahatan warga kami,” tandasnya.

Diketahui, aliran sungai di Desa Tunreng Tellue dan Desa Pasaka terhubung langsung ke sungai yang mengalir di belakang Pabrik Gula Bone. (Red)