ENews, Wajo •• Nama Andi Rosman belakangan ini menjadi topik perbincangan hangat di kalangan petani, khususnya di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Pria kelahiran Bontouse tahun 1972 ini dianggap berhasil menghadirkan kembali suasana yang dirindukan oleh masyarakat Wajo.
Berdasarkan wawancara eksklusif yang dilakukan oleh ENews Indonesia dengan sejumlah warga yang berprofesi sebagai petani, Andi Rosman dinilai sebagai pemimpin yang tepat untuk menjalankan roda pemerintahan di Bumi Lamaddukkelleng.
“Alhamdulillah, di awal pemerintahan beliau (Andi Rosman, red), hasil panen sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan dan hampir tidak ada kendala berarti mulai dari proses penggarapan hingga panen tiba,” ungkap BL, salah satu warga dari Desa Sakkoli, pada Rabu (22/10/2025).
Ia menjelaskan bahwa seorang Bupati bukan hanya sekadar seorang pemimpin formal. Bagi para petani, Bupati memiliki makna yang lebih mendalam dan personal.
“Orang tua dulu pernah mengatakan, jika hasil panen mengalami kegagalan, perhatikanlah pemimpinmu (Bupati, red), mungkin ada yang kurang tepat dalam kepemimpinannya. Sebaliknya, jika hasil panen melimpah, yakinlah bahwa pemimpin tersebut telah berjalan di atas kebenaran dan memiliki niat yang tulus,” ujarnya dengan nada pelan.
Namun, sebagai seorang petani yang setiap hari beraktivitas di tengah sawah, ia juga berharap agar Bupati Wajo dapat mengembalikan tradisi yang saat ini mulai memudar.
“Dulu ada tradisi yang disebut Manre Sipulung (Makan Bersama, red), tradisi itu bukan sekadar makan bersama, tetapi lebih menekankan pada nilai kebersamaan. Di gubuk-gubuk tepi sawah itulah para petani dapat menyampaikan keluh kesah mereka, sementara pemerintah memberikan solusi dan nasihat. Kami sangat merindukan suasana seperti itu,” tutup lelaki paruh baya tersebut.
Jurnalis: Andi Ikbal
