Sinjai  

Sekda Sinjai Buka Rakor Deteksi Dini Penyakit, Tekankan Sinergi Lintas Sektor

Ket: Sekda Sinjai Andi Jefrianto Asapa saat membuka secara resmi rapat koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit Tingkat Kabupaten, yang berlangsung di Ruang Pertemuan Hotel Rofina Sinjai.

ENEWS, SINJAI •• Sekretaris Daerah (Sekda) Sinjai, Andi Jefrianto Asapa, secara resmi membuka rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan deteksi dini, preventif, dan respons penyakit tingkat kabupaten.

Kegiatan ini berlangsung di Ruang Pertemuan Hotel Rofina Sinjai pada Kamis 23 Oktober 2025 dan merupakan inisiasi dari Dinas Kesehatan sebagai upaya untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.



Dalam sambutannya, Andi Jefrianto Asapa menyampaikan bahwa pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya kolektif dari seluruh sektor, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap individu, sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

“Pembangunan kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan semata, melainkan juga memerlukan dukungan yang signifikan dari berbagai sektor lainnya,” tuturnya.

Andi Jefrianto menjelaskan bahwa pendekatan ini sejalan dengan visi Presiden Tahun 2025-2029, yaitu “Bersama Indonesia Maju, Menuju Indonesia Emas 2045.”

Visi tersebut kemudian dijabarkan ke dalam delapan Misi Presiden yang tertuang dalam Asta Cita, yang memuat 17 program prioritas nasional yang mencakup berbagai sektor pembangunan.

Selain itu, juga terdapat langkah-langkah percepatan melalui Quick Wins (Program Hasil Terbaik Cepat).

“Keseluruhan upaya ini diformulasikan secara komprehensif untuk menjawab berbagai permasalahan dan tantangan utama secara cepat, tepat, dan terukur, dengan tujuan untuk menciptakan struktur yang kokoh dalam mendukung pelaksanaan pembangunan nasional,” ungkapnya.

Sekda Sinjai juga menekankan pentingnya penerapan pendekatan Health in All Policies (HiAP) atau Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yang bertujuan untuk memperkuat kolaborasi multisektor agar seluruh kebijakan pembangunan senantiasa mempertimbangkan aspek kesehatan.

“Perlu kita pahami bersama bahwa hanya sekira 30 persen masalah kesehatan dapat diselesaikan oleh sektor kesehatan. Selebihnya dipengaruhi oleh sektor lain,” pungkasnya.

(Asrianto)





 

Tinggalkan Balasan