ENEWSINDONESIA.COM, BONE — Beberapa proyek rehabilitasi jalan dan pembangunan telah digodok Pemerintah Daerah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Proyek-proyek tersebut saat ini masih berjalan dan bahkan terdapat beberapa yang melewati jadwal pengerjaan yang telah disepakati pihak pemenang tender dan pihak Pemda Bone.
Dari informasi yang dihimpun, sebagian besar proyek-proyek tersebut dikerjakan oleh CV Megah Jaya yang berkantor di Jalan Badak No 8, Kota Watampone.
Berikut beberapa pekerjaan rehabilitasi yang dikerjakan CV Megah Jaya yang dipastikan bermasalah.
1. Proyek Rehabilitasi Kantor Bupati Bone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, terlihat tak kunjung rampung. Proyek tersebut telah menelan anggaran sebesar Rp9,5 miliar lebih.
Padahal berdasarkan kontrak sedianya proyek rehabilitasi Kantor Bupati Bone itu, selesai pada bulan Juli 2023 kemarin. Dari pantauan media, nampak sejumlah pekerja sedang melakukan penggalian untuk memasang pipa saluran pembuangan pada bagian luar kantor tersebut.
Kepala Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone, H. Askar yang di konfirmasi, membenarkan keterlambatan penyelesaian proyek yang di kerjakan oleh CV. Megah Jaya itu.
“Iye belum Selesai, ada addendum (Perpanjangan) kontraknya itu harus selesai akhir September kemarin. Namun ini masih ada item pekerjaan yang masih di perbaiki,” ungkapnya, Selasa (17/10/2023).
2. Proyek rehabilitasi jalan dengan biaya DAU Rp8.448.147.651 miliar Tahun Anggaran 2023 yang dikerjakan oleh CV Megah Jaya dengan pekerjaan jalan paket 3 Ruas Lamurukung – Cenrana sepanjang 0.900 kilo meter dan Ruas Maccope-Kading sepanjang 1,125 kilo meter dengan waktu pelaksanaan 180 hari kalender dengan jadwal pengerjaan mulai tanggal 10 April – 6 Oktober 2023 dipastikan lampaui jadwal.
Dalam amatan visual Enewsindonesia.com, terlihat hanya talud yang selesai dan meninggalkan jalan yang berdebu di daerah Lamasseri (Ruas Lamurukung – Cenrana), Desa Naga Uleng, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone pada Sabtu (14/10/2023) lalu.
Di lokasi proyek jalan tersebut juga tak terlihat satupun pekerja maupun alat pengerjaan yang akan mengerjakan jalan tersebut. Diduga telah ditinggalkan kontraktor.
Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Kabupaten Bone menyatakan bahwa pengerjaan jalan tersebut akan dilanjutkan dalam dua hari kedepan.
“Materialnya sudah siap. Insya Allah dalam dua hari kedepan pihak kontraktor akan melanjutkan pengerjaannya,” ujar Jumran selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) DBMCKTR Bone kepada Enewsindonesia.com melalui sambungan telpon seluler, Senin (16/10/2023).
Lebih lanjut Jumran mengaku pihak kontraktor memang sudah melewati jadwal pengerjaan.
Meski demikian kata dia, pihak kontraktor menyatakan masih sanggup melanjutkan pengerjaannya.
“Terkait denda keterlambatannya, tentunya pasti dikenakan denda. Jadi kami masih memberi kesempatan karena bila pekerjaan tersebut dilelang ulang kembali maka lama lagi penyelesainnya,” jelasnya.
3. Proyek pembangunan Bola Soba yang terletak di Kelurahan Watangpalakka, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menjadi sorotan, lantaran tersandung beberapa masalah.
Sedianya proyek ini ditargetkan rampung pada Juli 2023, namun hingga bulan Oktober 2023 ini, proyek yang menelan anggaran Rp 12 miliar itu hampir dipastikan tidak akan rampung tahun ini.
Kapal pengangkut material kayu ulin untuk proyek pembangunan Bola Soba, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan yang dikabarkan tenggelam di perairan Palu, Sulawesi Tengah diduga rekayasa.
Pihak Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda-Balikpapan, memastikan bahwa tidak pernah ada kapal yang berangkat dari pelabuhan tersebut yang tenggelam, apalagi mengangkut kayu ulin.
“Sesuai prosedur tidak pernah ada pemberangkatan kapal tujuan apapun tanpa aplikasi. Selama ini di manifest kita, tidak ada kayu begitu (Ulin) keluar dari pelabuhan,” kata Humas KSOP Balikpapan dan Samarinda, Sugiono.