ENEWSINDONESIA.COM, BONE – Budi daya rumput laut yang mengusik pariwisata tanjung Pallette terus disoroti sejumlah pihak. Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bone rencana akan memanggil petani tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bone Andi Promal Pawi menuturkan memang kurun waktu dua bulan terakhir ini hal tersebut menjadi atensi pihaknya. Sebab pelampung semakin mendekat ke bibir pantai.
“Pernah ada kesepakatan dengan bupati sebelumnya tetapi jarak 400 meter dari pinggir pantai. Terus ini mendekat ke bibir pantai,” ucapnya, Ahad (13/11/2022).
Ia mengakui bahwa pihaknya memang merasa terganggu dengan hal tersebut. Begitu juga dengan pengunjung, sebab baunya sampai ke spot wisata.
“Beberapa bulan lalu kami sudah komunikasi dengan Dinas Perikanan, dalam waktu dekat ini akan ada pertemuan membahas itu,” katanya.
Namun ia juga mengakui bahwa pihaknya dilema dalam melakukan penertiban. Sebab pendapatan masyarakat di wilayah tersebut dominan ada di rumput laut.
“Apalagi sekarang harganya mahal juga, ini menyangkut halayak hidup orang banyak,” terangnya.
Maka dari itu pihaknya ingin mencari jalan keluar agar bagaimana kehidupan masyarakat tetap jalan, tetapi keindahan pariwisata juga tidak terusik.
“Kami menunggu informasi dari Dinas Perikanan sebagai yang berwenang membina petani rumput laut di Palette kapan bisa diadakan pertemuan. Kita sama-sama cari solusi agar bagaimana ini tidak menganggu keindahan pariwisata itu,” paparnya.
“Kami sarankan kita kembali pada kesepakatan awal jarak pelampung harus 400 meter dari bibir pantai, dan tidak ada lagi pengelolaan rumput laut mulai dari depan sampai ke Villa,” sambungnya.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bone, Baharuddin menuturkan mengenai petani rumput laut di Tanjung Pallette pihaknya sudah memanggil petani ke kantornya menawarkan beberapa solusi.
“Tapi kami panggil mereka ke kantor untuk bicara agar tahun depan bisa dibantu pelampung bola warna warni, namun mereka belum datang,” ujarnya. (*)