Bone  

Persiapan Musim Tanam Okmar, Komisi Irigasi Bone Sidang Pleno II

Foto: Suasana Sidang Pleno II Komisi Irigasi Kabupaten Bone. (Dok. Ros)

ENEWSINDONESIA.COM, BONE — Ketersediaan jaringan irigasi sangat mendukung keberhasilan petani meningkatkan produksi gabah. Dari itu, Komisi Irigasi Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai lembaga koordinasi pun masif menghimpun data usulan kebutuhan dari petani yang kemudian memplenokannya.

Jelang Musim Tanam II Oktober-Maret (MT II Okmar), Komisi Irigasi Kabupaten Bone pun menggelar Sidang Pleno II pada hati Rabu (8/11/2023) siang tadi di Bugis Room Novena Hotel, Jl Jend Ahmad Yani, Kelurahan JeppeE, Kecamatan Tanete Riattang Barat.

Sidang Pleno yang dibuka Pj Bupati Bone, Drs H Andi Islamuddin, MH digelar secara tertutup.

Ketua Harian Komisi Irigasi Kabupaten Bone, Ir Khalil Syhab MT melalui Sutamin SP, M.Si kepada enewsindonesia.com membeberkan, sidang kali ini khusus membahas persiapan Musim Tanam Oktober Maret.

“Sebelum dilakukan sidang pleno, kita menghimpun usulan dan data dari bawah, dalam hal ini petani selaku penerima manfaat irigasi, juga elemen lain terkait,” bebernya sebelum sidang dimulai.

Data dan usulan tersebut dihimpun dan diinput kedalam aplikasi yang kemudian disidang plenokan.

“Perlu diketahui bersama bahwa Komisi Irigasi itu pengurus dan anggotanya mencapai 400 orang, ” tambahnya

Pengurus dan anggota itu berasal dari Dinas PSDA dan BK selaku pemilik aset irigasi termasuk pengelola dari P3A, juga Bappeda sebagai Penanggungjawab Perencanaan, ditambah Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan sebagai penerima manfaat.

“Sebelum mengetok palu sidang pleno mengenai kapan petani bisa memulai menanam, maka tentu saja melibatkan prediksi Pappananrang juga prakiraan cuaca dari BMKG, ” jelasnya.

Komisi irigasi yang menjalankan program kerja melalui kelompok kerja (Pokja), yakni Pokja Hukum, Pokja Alih Fungsi Lahan, dan Pokja Pemanfaatan, harus selalu siap dengan data dukung produksi pertanian dan perikanan.

“Contohnya, ketika Dinas Pertanian merilis informasi bahwa pada masa elnino, petani tetap berhasil memproduksi gabah, maka komisi irigasi harus menyiapkan data dukung, dimana lokasi lahan sawah yang dimaksud, ” tegasnya. (Rosdiana Sulja)

     
Penulis: Rosdiana Sulja

Tinggalkan Balasan