Enewsindonesia.com – Pemerintahan Jokowi-JK kembali membahas perpindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia setelah sebelumnya sunter dibahas sebelum pemilihan umum Tahun 2019.
Dalam rapat terbatas jokowi membahas pemindahan Ibu Kota Negara dengan 3 Alternatif. Alternatif Pertama adalah Ibu Kota RI tetap di DKI Jakarta tetapi dibuat distrik khusus pemerintahan.
Alternatif Kedua yaitu memindahkan pusat pemerintahan di sekitar wilayah Jabodetabek dan alternatif terakhir atau ketiga dengan memindahkan Ibu Kota RI di luar Pulau Jawa.
Alternatif terakhir menjadi pilihan Presiden RI Joko Widodo melihat kemacetan yang sudah menyebar di beberapa titik, “Kemacetan yang paling utama Jalur Pantura,” sebut Jokowi.
Selain itu Banjir yang selalu menjadi langganan Ibu Kota tiap tahunnya menjadi salah satu hal mendasar pemindahan ibu Kota RI di bahas.
Wakil Presiden RI Yusuf Kalla yang juga hadir dalam rapat terbatas tersebut turut memberikan komentarnya. Yusuf Kalla menegaskan pemindahan ibu kota harus dipelajari ataupun harus dikaji secara mendalam karena pertama ” ini kan jangka panjang jadi wilayah kita harus pelajari lebih jauh,” tegas JK
Menurut menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menerangkan bahwa,” Pak JK sendiri mengusulkan tiga Daerah di Sulawesi sebagai alternatif ibu Kota RI yang baru yakni Mamuju (Sulawesi Barat), Pare-Pare & Makassar (Sulawesi Selatan), Ke-3 daerah ini berada ditengah-tengah Indonesia,” tandasnya.
(kmbl/Enw)
