ENEWSINDONESIA.COM, BONE ■ Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah penghasil buah sukun. Namun, dengan berpindahnya para petani di Bone menanam jagung, buah sukun pun mulai tergerus zaman.
Melihat hal itu, Penjabat(Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Dr. Bahtiar Baharuddin, M.Si yang juga merupakan putra Bone itu berupaya mengembalikan kejayaan sukun di Bone.
Di kampung halamannya, Pj Gubernur Sulsel kembali menggalakkan penanaman sukun di tiga titik di Bone bagian barat atau Bone Barat.
Tiga lokasi tempat penanaman sukun oleh Pj Gubernur Sulsel di Bone Barat, dimulai di Kelurahan Mampotu, Kecamatan Amali, tepatnya di area lahan Sekolah YAPIT Amali Bone.
Selanjutnya, di Desa Mattirowalie Kecamatan Bengo. Kemudian di Desa Cani Sirenreng, Kecamatan Ulaweng.
Pj Gubernur Sulsel, didampingi Pj Bupati Bone Drs. H. Andi Islamuddin, M.H., Ketua DPRD Bone Irwandi Burhan, Pj Sekda Bone Andi Muhammad Guntur, S.IP, M.SI., serta sejumlah pejabat Pemprov dan Pemkab Bone.
Pj Gubernur Sulsel menuturkan tanaman hortikultura sukun dan nangka cocok di Bone Barat. Apalagi, sejak dulu Bone terkenal dengan produksi sukunnya.
Namun, pohon sukun yang ditanam masyarakat Bone semakin berkurang.
“Daerah Bone Barat ini sangat terkenal dengan sukunnya di Indonesia, dan tanaman yang cocok memang di sini adalah sukun dan nangka karena keterbatasan kandungan air,” kata Dr. Bahtiar Baharuddin.
Pj Bupati Bone menyebutkan Pemerintah Kabupaten Bone melalui Pemerintah Desa sudah menyiapkan ribuan hektar. Bahkan ditargetkan mencapai 10 ribu hektar setiap kecamatan di Bone Barat sebagai lokasi penanaman sukun.
“Hari ini kita melakukan penanaman sukun lahan yang disiapkan sekitar 10 ribu hektar di Kecamatan Amali, 10 ribu hektar di Bengo, dan 10 ribu hektar di Ulaweng,” kata Andi Islamuddin.
Andi Islamuddin mengucapkan terima kasih atas kepedulian Pj Gubernur Sulsel untuk memberikan bantuan bibit sukun kepada masyarakat Bone.
“Dengan penanaman sukun di Bone Barat, kami berharap Bone akan menjadi sentra produsen sukun terbesar di dunia, ini tak terlepaa atas arahan Bapak Gubernur, kami diminta untuk bekerja tidak tanggung-tanggung,” kata Andi Islamuddin.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Bengo Edy Saputra Syam yang turut hadir dalam peninjauan lahan di daerah Bengo menuturkan, pihaknya senantiasa mendukung gerakan penanaman bibit sukun ini secara masif.
“Karena memang kalau kita melihat kondisi alam Kecamatan Bengo sangat cocok dengan tanaman sukun, dan memang selama ini salah satu kekhasan yang dimiliki oleh Kabupaten Bone adalah sukun,” kata Edy kepada Enewsindonesia.com.
Sehingga, lanjut Edy, tentunya hal ini punya potensi harga yang bagus pula. Sisa bagaimana memadukan dengan ilmu pengetahuan supaya sukun yang ditanam ini bisa dimaksimalkan waktu panennya.
“Sehingga yang selama ini panennya hanya setahun sekali, bisa saja nantinya dengan adanya perlakuan perlakuan dari ilmu pengetahuan, bisa kita atur panennya setiap bulan, sehingga buah sukun di Bone selalu ada,” tutupnya. (Abdul Muhaimin)