ENEWSINDONESIA.COM — Memasuki hari ketiga berpulangnya ke rahmatullah, Andi Juheriani pada Kamis (7/12/2023). Pihak keluarga menggelar takziah.
Andi Juheriani sebelumnya diberitakan meninggal dunia di RSUD Tenriawaru Bone, Sulawesi Selatan pada Senin (4/12) pada pukul 18.15 Wita.
Namun kali ini, penulis tak membahas polemik meninggalnya Andi Juheriani seperti yang diberitakan sebelumnya.
Redaksi Enewsindonesia.com turut berduka cita dan mendoakan almarhumah dilapangkan kuburnya dan arwahnya diterima di sisi Allah S. W. T. Aaamiin.
Terpantau, warga Desa Cinennung, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone berbondong-bondong ke rumah duka untuk mengikuti takziah. Penceramah di hari ketiga tersebut dibawakan oleh Ustaz Nurlin.
Lalu apakah yang dimaksud Takziah?
Takziah adalah menghibur dan jadi penawar kesedihan bagi orang yang ditinggal wafat keluarga atau orang terdekatnya. Dalam syariat, takziah memang dianjurkan.
Menurut buku Fikih Sunnah Jilid 2 oleh Sayyid Sabiq, secara bahasa takziah berasal dari kata al-azza yang berarti sabar dan tabah. Takziah menjadi upaya menghibur dan meringankan kesedihan bagi keluarga yang ditinggal wafat agar bisa bersabar melalui cobaan yang diberikan Allah SWT.
Sementara itu, definisi takziah menurut ulama Abu Bakar Jabir dari buku Dimensi-dimensi Pendidikan Agama Islam susunan Prof Dr Ridhahani ialah suatu kegiatan menghibur orang yang sedang ditimpa musibah, dengan ucapan lembut dan bertujuan agar mengurangi beban dan kesedihannya.
Lantas bagaimana hukum takziah Apakah wajib?
Menukil dari buku Ringkasan Fikih Lengkap susunan Syaikh Dr Shalih bin Fauzan Al-Fauzan, hukum takziah dalam Islam adalah sunnah. Saat berkunjung ke rumah orang yang tertimpa musibah kematian, sudah seharusnya kita menganjurkan mereka untuk mengingat Allah SWT, bersabar, dan mendoakan jenazah.
Dasar disyariatkannya takziah ialah hadits Rasulullah SAW yang berbunyi,
“Tidak sekali-kali seorang mukmin berbelasungkawa kepada saudaranya yang tertimpa musibah, melainkan Allah akan memakaikan kepadanya sebagian dari perhiasan kehormatan di hari kiamat,” (HR Ibnu Majah)
Merujuk pada sumber yang sama, Islam menganjurkan kaum muslimin untuk menghidangkan makanan ketika takziah bagi keluarga yang ditinggalkan, bukan sebaliknya. Dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda:
“Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja’far karena mereka telah kedatangan apa-apa yang menjadikan mereka sangat sibuk,” (HR Ahmad)
Bunyi Kalimat Takziah
Mengutip dari Buku Induk Doa dan Zikir susunan Kasimun, muslim yang bertakziah hendaknya mendoakan kebaikan kepada jenazah maupun keluarga yang ditinggalkan. Berikut kalimat yang sunnah diucapkan kepada sesama muslim saat takziah,
أَعْظَمَ اللَّهُ أَجْرَكَ، وَأَحْسَنَ عَزَاءَكَ، وَغَفَرَ لِمَيِّتِكَ
Arab latin: A’dzoma Allahu ajraka wa ahsana ‘azaa aka wa ghafara limayyitika
Artinya: “Semoga Allah memperbesar pahalamu, memperbaiki keadaanmu, dan mengampuni dosa mayatmu.”
Penulis mengajak kepada segenap pembaca Enewsindonesia.com untuk selalu mengingat yang namanya kematian dan mempersiapkan diri menghadapinya, karena semua yang bernyawa di muka bumi akan mengalami yang namanya kematian. (Abdul Muhaimin)