Enewsindonesia.com, Polman – Adanya kejadian yang tidak diinginkan disalah satu objek wisata di Polman, dimana adanya oknum Polri melakukakn tindakan representatif pada masyarakat.
Dengan kejadian tersebut semua elemen masyarakat mengecam tindakan oknum polri tersebut agar diproses sesuai hukum yang berlaku di tubuh Polri.
Ketua Liga Mahasiswa Nasdem Sulbar Asmadi mengatakan ini bukan Polisi yang salah maupun rakyat yang keliru. Tapi penting untuk di ingat pesan-pesan Moril Kapolda SulBar (Brigjen Baharuddin Djafar) yang selalu memerintahkan kepada anggotanya untuk menebar kebaikan di tengah tengah Masyarakat.
“Beliau Kapolda memiliki Karakter yang Religius. Bagaimanapun Kondisinya atas kejadian di Salu Pajaan Polewali Mandar praktek penggunaan senjata anggota Brimob di salupajaan tidak boleh di anggap sesuatu prestasi apalagi di anggap kebaikan,” kata Asmadi.
Ia menambahkan karena itu bisa merusak Psikologi Masyarakat dan psikologi Anak yang tiarap.
“Kita tidak seutuhnya berpegang terhadap kebebasan dalam menembakkan senjata, karena kita tidak mau menganggap Polisi-Brimob (yang di lokasi salupajaan) adalah monster yang harus kita takuti dengan seragam coklat, karena tugas dan fungsi polisi sesungguhnya adalah pengayom masyarakat,” tambahnya.
Lanjutnya, tidak ada kabaikan atas kejadian tembakan senjata dengan berkali kali, yang ada adalah citra buruk.
“Maka Penting Kapolres Polewali Mandar Mengevaluasi Anggotanya, kalau tidak, mesti di copot. Karena di duga kurang mampu mengantisifasi keamanan di Polewali Mandar,” tutupnya.
Adapun informasi dihimpun pihak Polri maupun pengelola wisata Salu Pajaan mengambil langkah damai, Kapolda maupun Kapolres meminta maaf atas kejadian tersebut.(*)
Editor : Adi